
BANYUASIN, PR -
Terjadi pengeroyokan kepada Darmawi bin Sakban yang mengakibatkan luka
parah dan dirawat Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang, Sumatera
Selatan, Jumat (20/09/2024). Korban pengeroyokan masuk ruang ICU dengan
kondisi mengkhawatirkan hingga di operasi berat di kepala.
Kejadian
pengeroyokan yang menyebabkan korban luka berat ini dilaporkan ke
kantor Polda Sumsel, Selasa (17/9/2024). Pihak keluarga Saiman Sagiman
sebagai pelapor meminta kepolisian untuk bisa menangkap dan menahan para
pelaku.
"Kami mendesak kepolisian Polda Sumsel untuk bisa
menangkap para pelaku. Kejadian pengeroyokan ini menyebabkan korban
parah dan dalam kondisi koma di Rumah Sakit Moehammad Hoesin Palembang,"
kata Saiman sapaan akrabnya saat dimintai keterangan, Jumat (20/9/2024)
di Palembang.
Sementara itu, salah satu saksi, Darwis
mengatakan, tragedi pengeroyokan terjadi di Desa Taja Indah Kecamatan
Betung, di Jl. Tebing Rimba Ibul menuju Desa Paldas Kecamatan Rantau
Bayur, Kabupaten Banyuasin. Dimana korban Darmawi bin Sakban (61) saat
itu bersama 6 orang temannya, dari Polres Banyuasin dipanggil sebagai
saksi sengketa tanah sutet di area Desa Paldas.
Saat itu Darmawi
duduk di depan, Aidil Fitri sebagai sopir, Munir beserta istrinya duduk
di bangku bagian tengah. Sementara Darwis dan Jenal pak Dewi duduk di
bangku bagian belakang.
"Kami lagi berjalan menuju pulang ke Desa
Paldas mengendarai mobil Avanza warna putih. Tapi tiba-tiba ada mobil
yang tanpa plat nomor nyerempet dan berhenti, keluar saudara inisial R
langsung menyandra Aidil Fitri SPD selaku sopir dan mengeluarkan golok,"
jelasnya.
Kemudian, Darmawi keluar menanyakan perihal apa yang
dilakukan pelaku. Namun begitu keluar langsung di bacok oleh saudara
inisial D dari belakang langsung sentak tergeletak.
Selanjutnya,
terus turun lagi 4 orang yaitu (Kr) sebagai anak kandung inisial (R) dan
(Dr) sebagai sepupu (R) dan beberapa teman lainnya.
"Dan mereka berenam langsung juga membacok. Darmawi berusaha melarikan diri ke semak-semak bersama Aidil Fitri SPD," ucapnya.
Sementara
4 penumpang yang di mobil di tumpangi korban yaitu Munir beserta istri,
Darwis Pak Regar dan Jenal Pak Dewi tidak bisa turun dari mobil. Mereka
ketakutan dan cemas terhadap para kelompok pelaku, yang jumlahnya 6
orang.
"Kejadian pengeroyokan ini terjadi pada tanggal 17
September 2024 sekitar pukul 17.30 WIB. Kejadian ini sangat mengerikan
dan menegangkan yang tidak disangka-sangka," terangnya.
Kata dia,
Darmawi korban mengalami 11 luka bacokan di kepala dan leher, serta
tusukan di bagian lengan dan belakang. Saat ini kondisi korban kritis di
rawat di rumah sakit Dokter Muhammad Hoesin Palembang.
"Setelah
kejadian pelaku langsung melarikan diri ke Ara Betung. Diduga motif
kejadian, karena ada sengketa tanah lahan sutet Desa Paldas," katanya.
Menurut
saksi kejadian pengeroyokan ini sepertinya telah direncanakan
sebelumnya, karena pelaku telah membawa sajam parang dan golok.
Salah
satu dari anak korban telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak
kepolisian Sumatera Selatan (Polda Sumsel). Pelapor meminta agar pihak
aparat penegak hukum dapat menangkap pelaku dan menghukum sesuai aturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dan saksi juga mengatakan, kasus
ini tidak ada kaitan dengan Pilkades. Maka dari ini kami berharap
kepada pihak yang berwajib untuk menangkap pelaku tersebut dan menangani
kasus ini dengan seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku.
(Budiman) PR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar