
"Mulai dari
pembantaian terhadap masyarakat Orang Asli Papua (OAP) maupun masyarakat
pendatang yang tidak bersalah, hingga serangan terhadap aparat yang
bertugas membantu masyarakat," tambahnya.
Menurut Jenderal
Kopassus ini, KKB tak henti-hentinya mengganggu dan menyerang aparat
keamanan yang bertugas menjaga Papua dalam rangka mendukung percepatan
pembangunan kesejahteraan bagi kemajuan Papua dan Papua Barat sesuai
dengan Inpres No 9 Tahun 2020.
"Bahkan KKB dengan kejamnya
menyandera Pilot Susi Air Philips Mark Marthens, warga negara Selandia
Baru, selama lebih dari setahun," ujarnya.
Dengan perilaku KKB
selama ini, situasi di Papua menjadi tidak kondusif dan sangat
menghambat proses pembangunan untuk kemajuan daerah tersebut. Oleh
karena itu, Richard dengan tegas mengeluarkan tiga imbauan kepada KKB
Papua.
"Pertama, segera bebaskan Pilot Philips Mark Marthens,
karena penawanan pilot tersebut sangat menghambat transportasi
masyarakat OAP termasuk suplai logistik khususnya di distrik terisolir,"
ujarnya.
Kedua, dia meminta agar pembantaian terhadap masyarakat
sipil yang tidak bersalah dihentikan, serta penggunaan perempuan dan
anak-anak sebagai pendukung operasi KKB.
"KKB juga telah menyasar
tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan semua pekerja yang berkontribusi
dalam membangun kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil,
tertinggal, dan terisolir," katanya.
Mantan Pangdam Pattimura ini
juga meminta KKB untuk menghentikan penyerangan terhadap aparat yang
bertugas menjaga keamanan di Papua dalam mendukung percepatan
pembangunan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Papua.
"Saya
tegaskan kembali agar KKB mengindahkan apa yang saya sampaikan, demi
terwujudnya Papua sebagai surga dunia yang damai, indah, dan maju,"
tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar